3.I.F.S.T.A. (HAL. 3)
ESSENTIALS OF FIRE FIGHTING
Api adalah suatu reaksi rantai kimia yang dikenal sebagai pembakaran.
DAVID T. GOLD (FIRE BRIGADE TRAINING MANUAL) HAL. 11
Api/pembakaran adalah suatu proses oksidasi cepat yang umumnya menghasilkan panas dan nyala.
API
4.Didalam udara ada bermacam-macam unsur antara lain oksigen. Pembakaran dpt terjadi bila kadar oksigen dlm udara min: 16%.
SUMBER - SUMBER PANAS
OKSIGEN ( O2 )
Kimia, listrik, Mekanik, Nuklir, Matahari
TIGA UNSUR TERJADINYA API
BAHAN BAKAR
1. PADAT
: kayu, kertas, majun, kapas, dll.
2. CAIR
: minyak tnh, bensin, solar, spirtus, dll.
3. GAS
: karbit. lpg, lng, dll.
5.PEMBAKARAN
( MODE NYALA API KECIL )
Oksigen
Panas
Bentuk Fisik
Gas
Cairan / Uap
Padat / Pirolisis
6.F
F
F
PROSES TERJADINYA API
API
5 menit
5 Menit s/d 1 jam
Lebih dari 1jam
awal
sedang
Besar
Hidrant & Fire sistem
:Karung, APAR
Dinas pemadam
kebakaran
7.KONDUKSIPanas berpindahan dengan cara menjalar melalui benda ( penghantar ) ke semua arah
8.
KONVEKSIPanas berpindah dengan cara merambat baik melalui udara maupun benda
HUBUNGAN NYALA LANGSUNG
9.RADIASIPanas berpindah dengan cara memancar melalaui udara ke semua arah
10. Hubungan Nyala Langsung
Panas berpindah secara langsung berbentuk lompatan api, bara, nyala
11.TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN
Berdasarkan teori segitiga api, terdapat empat metoda pemadaman kebakaran, yaitu :
1. Smothering
Yaitu memutuskan hubungan udara luar (02) dengan benda yang terbakar
2 Cooling
Yaitu mengurangi / menurunkan panas benda yang terbakar mencapai suhu dibawah titik nyala
3 Starvation
Yaitu mengurangi / mengambil jumlah bahan-bahan yang terbakar akan menutup aliran bahan yang (cair/gas) yang terbakar
4 Chain Breaking Reaction
Yaitu pemutusan reaksi kimia pada proses pembakaran
12.
13.
14.KELASIFIKASI KEBAKARAN
KELAS A
Kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam (kayu,kertas.karet,kain dll)
KELAS B
Kebakaran yang terjadi pada benda cair dan gas (bensin,solar,minyak tanah,LPG,LNG dll)
KELAS C
Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik yang masih bertegangan.
KELAS D
Kebakaran yang terjadi pada logam (magnesium,zurkunium,titanium dll)
15.[Alat Pemadam Api Ringan]
PENGERTIAN;
Suatu alat pemadam kebakaran yang dapat dijinjing/di bawa, dioperasikan oleh satu orang, berdiri sendiri, mempunyai berat antara 0,5 kg -16 kg dan digunakan pada api awal.
APAR
16.Dengan mengenal berbagai jenis media pemadam diharapkan dapat memilih media pemadam yang tepat dari satu klasifikasi kebakaran tertentu.
Dengan ketepatan memilih media pemadam maka akan dapat dicapai pemadaman kebakaran yang efektif dan efesien.
MAKSUD
TUJUAN
17.
Efektif
Efesien
Aman
Tidak Merusak
Petugas kompeten
Jenis dan ukuran
tepat
Penempatan tepat
Pemeliharaan
teratur
Perencanaan
Pengadaan
Sertifikat
Fire risk Assessment
Pedoman
18.JENIS MEDIA PEMADAM
JENIS BASAH
- AIR
- BUSA
JENIS KERING
- DRY POWDER
- CO2
- HALLON
WATER
HALON
POWDER
FOAM
CO2
19.APAR JENIS AIR
Mempunyai keuntungan sbb:
Mempunyai daya serap panas yang besar.
Mempunyai daya pengembangan menjadi uap yang sangat tinggi
Pada temperatur normal, air beratnya relatif stabil.
Mudah disimpan, diangkat dan dialirkan.
Mudah didapat dalam jumlah yang banyak.
Dapat dipancarkan dalam bentuk : jet,spray, fog.
20.APAR JENIS POWDER
MENURUT KELAS KEBAKARAN YANG DIPADAMKAN,POWDER DIBAGI MENJADI 3 MACAM ;
1.Tepung kimia REGULER adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
2. Tepung kimia MULTI PORPHOSE adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A,B,C.
3. Tepung kimia SPECIAL DRY POWDER adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan kebakaran khusus kelas D.
21.Dry Chemical Powder
Prinsip :
Nyala api diselimuti
kabut (serbuk kimia) secara fisik
memutuskan oksigen
Reaksi indotermal
22.STORED
PRESSURE
10-15 kg/cm2
( N2 )
CARTRIDGE
CO2
Tipe konstruksi
Dry Chemical Powder
POWDER
23.BAHAN BAKU DCP
Bahan baku tepung kimia reguler :
Sodium bikarbonat.
Potasium bikarbonat.
Potasium carbonat.
Potasium klorida.
Bahan baku tepung kimia multi porphose :
Kalium sulfat.
Mono amunium fosfat.
Bahan baku special dry powder :
Campuran kalium klorida.
barium klorida.
magnesium klorida.
natrium klorida.
kalsium klorida.
24.APAR JENIS CO2
CO2 dipakai untuk memadamkan kebakaran karena mempunyai keuntungan sbb :
Mudah menyebar keseluruh areal kebakaran.
Tidak menghantarkan listrik.
Tidak meninggalkan residu.
Berat jenis CO2 1 1/5 kali berat udara.
Efektif untuk kebakaran kelas B dan C.
25.APAR JENIS FOAM
FOAM :
Kumpulan cairan yang berbentuk gelembung-gelembung kecil yang berisi gas/udara yang dapat mengapung di atas permukaan zat cair dan mengalir di atas permukaan zat padat.
F
O
A
m
26.FOAM
27.MACAM-MACAM BUSA[Menurut cara terbentuknya]
BUSA KIMIA .
Busa yang terjadi karena adanya proses kimia.
- Tepung tunggal.
- Tepung ganda.
BUSA MEKANIK.
Busa yang terjadi karena adanya proses mekanis, yaitu berupa campuran dari bahan pembuat busa yaitu :
- cairan busa.
- air.
- udara.
28.B
STORED
PRESSURE
( N2 )
B
A
JENIS BUSA/FOAM
Mechanical
Foam
FOAM
Chemical Foam
(A) + (B)
Foam
Liquid
29.APAR JENIS HALLON
Hallon mempunyai kelebihan sbb :
Tidak meninggalkan residu.
Berat jenis hallon 5 x berat udara .
Tidak menghantarkan listrik.
Dapat memadamkan kebakaran kelas B,C
30.Menurut KEPPRES RI No.23 Tahun 1992Mengenai penggunaan bahan Chloro Flouro CarbonBahwa mulai 1 Januari 1997 tidak boleh digunakan
Lapisan Ozon adalah lapisan yang terdapat pada stratosphere bumi ( lapisan udara yang berada antara 10 – 60 km dari per mukaan bumi ) yang berfungsi melindu ngi bumi dari sinar ultra fiolet matahari yang membahayakan makhluk hidup .
Dampak :
Bahaya kanker kulit .
Menurunnya sistem daya tahan tubuh .
Menyebabkan katarak .
Terganggunya panen pertanian .
31.Pemasangan dan Penempatan APAR
Pada posisi yang mudah dilihat, dicapai / diambil dan dilengkapi dengan tanda pemasangan .
Harus sesuai dengan jenis dan kelas kebakaran .
Harus menggantung pada dinding / dalam lemari kaca .
Pada ketinggian 15 – 120 cm .
Pada suhu antara 40 C – 490 C
32.TANDA PEMASANGAN
APAR
APAR
33.PERSYARATAN TEKHNIS APAR
Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat)
Etiket harus dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas .
Segel harus dalam keadaan utuh .
Selang harus tahan tekanan tinggi dan dalam keadaan baik
Tutup harus dalam keadaan baik dan terpasang dengan erat
Untuk storage pressure tekanan tidak boleh kurang dari batas yang telah ditentukan .
Untuk type cartridge tidak ada kebocoran pada membran tabung gas .
Belum lewat masa kadaluwarsa .
34.
JENIS DAN UKURANNYA SESUAI
MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
KONDISI BAIK
SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA
35.KEGAGALAN APAR
Jenis tidak sesuai
Ukuran tidak sesuai
Macet/tidak berfungsi
Petugas
Salah penempatan
2
belum ditunjuk
tidak trampil
Tidak bertekanan
- bocor
Menggumpal
- tunda refill
WATER
HALON
POWDER
FOAM
36.SISTIM KERJA APAR
Type storage pressure .
Type gas cartridge .
Type reaksi kimia .
Type pompa tangan .
37.APAR TYPE CARTRIDGE
38.APAR TYPE STORAGE PRESSURE
39.STORED
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
CO2
Tipe konstruksi
40.
41. Adalah membentuk suatu barisan dalam posisi bersaf yang terdiri dari 3 orang, 4 orang dan 5 orang tergantung dari jenis latihannya dalam rangka menentukan nomor pekerjaan, jabatan, peralatan yang di bawa dan menentukan tugas-tugas yang harus di laksanakan pada saat pemadaman dengan menggunakan hidran.
FORMASI REGU HIDRAN
PENGERTIAN
42.H.1 : LAYING A LINE OF HOSE FROM A HYDRANT
( Menggelar satu jalur selang dari sebuah hidran) (4 orang)
H.2 : ADDING A LENGTH OF HOSE
( Menambah satu roll selang ) (4 orang)
H.3 : REMOVING A LENGTH OF HOSE
( Mengurangi satu roll selang ) (4 orang)
H.4 : REPLACING A BURST LENGTH OF HOSE
( Mengganti satu roll selang yang rusak) (4 orang)
H.5 : GETTING A BRANCH TO WORK ON A ROOF UPPER FLOOR
( Mengangkat sebuah nozzle yang disambung dengan sebuah selang ke atap gedung atau lantai atas ) (4 orang)
H.6 : Membagi jalur pemadaman menjadi 2 menggunakan cabang.
MACAM FORMASI REGU HIDRAN
43.MEMBENTUK FORMASI REGU DALAM BARISAN
Aba – aba pertama : SIAP GERAK
Aba – aba kedua : HITUNG MULAI
Aba – aba ketiga : MENUJU PERALARAN MAJU JALAN
PADA SAAT BERGERAK MAJU:
No.2 bergeser 1 langkah ke kiri / ke kanan.
No.1, No.3, No.4 bergerak maju lebih dahulu.
No.2 bergerak maju terakhir.
FORMASI BARISAN 1 2 3 4
FORMASI KERJA 2 4 3 1
44.MENENTUKAN NOMOR PEKERJAAN,JABATAN DAN PERALATAN
No. 1
- Sebagai kepala regu.
- Membawa selang dan nozzle.
No. 2
- Sebagai operator.
- Membawa kunci hidran.
No.3
- Sebagai anggota / halper
- Membawa selang.
No.4
- Sebagai pesuruh.
- Membawa selang.
45.FORMASI REGU H.1 (4 ORANG)(Menggelar 1 jalur pemadaman)
No.2
- Membawa kunci hidran .
- Menyambung kopling selang dari no.4 ke hidran .
No.4
- Membawa 1 rol selang .
- Memberikan ujung kopling ke no.2 .
- Tarik selang ke depan .
- Menyambung selang dari no.3 .
No.3
- Membawa 1 rol selang .
- Memberikan ujung kopling ke no.4 .
- Tarik selang ke depan .
- Memberikan kopling selang ke no.1 .
No.1
- Membawa 1 rol selang dan 1 nozzle .
- Memberikan ujung kopling ke no. 3.
- Tarik selang ke depan.
- Menyambung selang dari no.3 ke nozzle .
- Pegang nozzle posisi kuda-kuda .
1/3
4
2
46.FORMASI REGU H.2 (4 ORANG)(Menambah 1 roll selang)
Selang sudah tergelar sebagaimana H.1
Setelah mendapat perintah dari no.1, no.4 kembali ke box hidran untuk mengambil selang tambahan.
No.4 menggelar selang tambahan tersebut melingkar pada posisi kopling selang no.1 dan no. 3.
No.4 menyampaikan berita ke no.2 untuk tutup air.
Setelah aliran air berhenti no.4 membuka kopling dan menyambung selang yang baru.
2
4
1/3
47.FORMASI REGU H.3 (4 ORANG)(Mengurangi jumlah selang)
Selang sudah tergelar sebagaimana H.1
No.1 perintahkan no.4 untuk tutup air yang kemudian disampaikan ke no.2.
No.4 kembali ke selang pertama dibelakang nozzle.
No.1 membuka nozzle.
No.4 membuka sambungan kopling.
No.1 menyambung kembali nozzle pada posisi yang baru,selanjutnya memerintahkan no.4 untuk buka air.
Setelah air keluar no.4 mengemas selang yang lebih.
48.FORMASI REGU H.4 (4 ORANG)(Mengganti selang yang rusak)
Selang sudah tergelar sebagaimana H.1
No.1 perintahkan no.4 mengambil selang cadangan untuk mengganti selang yang rusak.
No.4 menggelar selang cadangan tsb sejajar dengan selang yang rusak.
No.4 minta tutup air ke no.2.
No.4 menyambung kembali kopling selang pengganti di bantu no. 3.
No.3 menuju ke no.1 memberikan informasi bahwa selang yang baru sudah tersambung.
No.4 setelah mendapat perintah dari no.1 menyampaikan berita buka air dan selanjutnya mengikat selang yang rusak dgn over hand knot.
2
4
1/3
49.FORMASI REGU H.5 (4 orang)(Mengangkat nozzle & selang ke lantai atas)
No.1&3 - Membawa tali keatas gedung satu lantai dibawah lantai yang terbakar.
- Melemparkan tali kebawah melalui luar gedung ke no.4.
No. 4 - Mengikatkan tali ke selang dan nozzle dengan menggunak ikatan rolling hitch.
No.1&3 - Menarik selang keatas melalui luar gedung.
No. 3 - Mengikat selang ke penambat dengan rolling hitch.
- Membantu no.1 memegang nozzle di lantai yg terbakar.
No. 1 - Menarik selang ke lantai yang terbakar.
No. 2 - Mengoperasikan hidran untuk buka dan tutup air.
50.FORMASI REGU H.6 (5 ORANG)(Membagi 2 jalur menggunakan cabang)
Selang sudah tergelar sebagaimana H.1
No.5 menyiapkan 1 buah cabang dan menyambungkan ujung selang no.4 ke cabang.
No.4 menyiapkan 1 roll selang dan 1 nozzle,menggelar selang kemudian menyambungkan ke nozzle.
Pada saat seluruh peralatan sudah siap,no.5 membantu no.4 dan no.3 membantu no.1.
1/3
4/5
5
2
51.PETUNJUK PENGOPERASIAN HIDRAN GEDUNG
Buka pintu box hidran .
Keluarkan selang dan nozzle
Uraikan /gelar selang .
Pegang nozzle .
Buka kran ke arah kiri .
Laksanakan pemadaman .
52.PETUJUK PENGOPERASIAN HIDRAN HALAMAN
Buka pintu box hidran halaman .
Keluarkan selang dan nozzle .
Ambil konci hidran .
Uraikan / gelar selang .
Sambung ke hidran dan nozzle .
Pegang nozzle .
Buka outlet hidran,putar ke posisi open .
Laksanakan pemadaman .
53.KELENGKAPAN DI BOX HIDRAN
54.
55.
56.Jet Nozzle
Hose
Coupling
Y Conection
Adjustable Nozzle
Hydrant Pilar
57.FORMASI REGU UNIT MOBIL
SUATU CARA REGU PEMADAM MEMBENTUK FORMASI DALAM
MEMBAGI TUGAS DENGAN MEMPERGUNAKAN UNIT MOBIL DAN
PERALANNYA DALAM USAHA PEMADAMAN KEBAKARAN
58.FORMASI REGU DALAM BARISAN Formasi ini adalah suatu cara pembagian tugas dalam menentukan nomor pekerjaan bagi anggota regu yang dilaksanakan pada saat serah terima tugas jaga.
FORMASI REGU DALAM MOBIL
Formasi ini adalah posisi (kedudukan) angota regu di kendaraan sesuai dengan nomor pekerjaan yang dilaksanakan pada saat berangkat ke tempat kebakaran
FORMASI REGU UNIT MOBIL
59. NOMOR PEKERJAAN : Petugas nomor 1 sebagai kepala regu. Petugas nomor 2 sebagai pengemudi / operator. Petugas nomor 3 sebagai anggota. Petugas nomor 4 sebagai anggota. Petugas nomor 5 sebagai anggota. Petugas nomor 6 sebagai anggota.
TUGAS POKOK ANGGOTA REGU :
No.1 - Memimpin taktik dan strategi pemadaman.
- Membawa dan menentukan pipa cabang.
No.2 - Melayani mobil.
- Melayani penghisapan.
- Melayani buka tutup air.
No.3,4,5,6 – Mengoperasikan selang / nozzle.
NOMOR PEKERJAAN DAN TUGAS ANGGOTA
60.Pelaksanaan pemadaman dengan mempergunakan 1 jalur dan 1 pipa pemancar (Sumber air dari unit mobil)
2
3
4
5/6
1
FORMASI I
61.No.1 - Mengatur taktik dan strategi pemadaman.
No.2 - Melayani mobil (buka / tutup air).
- Menyambung selang no.3 ke mobil.
No.3 - Mengoperasikan selang dari mobil ke no.4.
- Memperasiapkan selang cadangan.
- Kontrol selang.
No.4 - Mengoperasikan selang dari no.3 ke no.5.
- Kontrol selang.
No.5 - Mengoperasikan selang dari no.4 ke no.6.
- Setelah air mengalir segera membantu no.6 mengoperasikan nozzle.
No.6 - Mengoperasikan 1 selang dan 1 nozzle dan melaksanakan pemadaman.
FORMASI 1
62.Pelaksanaan pemadaman dengan mempergunakan 1 jalur 1 nozzle dan penghisapan (tanki mobil berisi air,dekat sumber air).
Sumber air
1
5
6
4
3
2
FORMASI 2A
63.No.1 - Mengatur taktik dan strategi pemadaman.
No.2 - Menghubungkan selang no.3 ke mobil.
- Melayani mobil untuk buka / tutup air dan - - Melaksanakan penghisapan di sumber air.
No.3 - Mengoperasikan selang dari no.2 ke no.4.
- Menyiapkan selang cadangan.
- Menyiapkan selang penghisap.
- Mengawasi penghisapan.
No.4 - Mengoperasikan selang dari no.3 ke no.5.
- Menyiapkan selang penghisap.
- Kontrol selang.
No.5 - Mengoperasikan selang dari no.4 ke no.6.
- Membatu no.6 mengoperasikan nozzle.
No.6 - Mengoperasikan satu selang dan satu nozzle dan melaksanakan pemadaman.
FORMASI 2A
64.Pelaksanaan pemadaman dengan mempergunakan 2 jalur dan 2 pipa pemancar (Sumber air dari unit mobil)
2
3
4
5
6
1
FORMASI 3
65.No.1 - Memimpin taktik dan strategi pemadaman.
- Mengoperasikan dari mobil ke no.3.
No.3 - Mengoperasikan selang dari no.1 ke no.5.
- Mengambil selang cadangan.
- Membantu no.5 mengoperasikan nozzle.
No.5 - Mengoperasikan 1 nozzle dan 1 selang dari no.3.
No.2 - Melayani mobil untuk buka / tutup air.
- Mengoperasikan selang dari mobil ke no.4.
No.4 - Mengoperasikan selang dari no.2 ke no.6.
- Mengambil sellang cadangan.
- Membantu no.6 mengoperasikan nozzle.
No.6 - Mengoperasikan 1 nozzle dan 1 selang dari no.4.
FORMASI 3
66.4/6
3/5
1
2
2
FORMASI 4A
Suatu pelaksanaan pemadaman satu jalur dengan
2 nozzle menggunakan cabang (sumber air dari mobil).
67.No.1 - Memimpin taktik dan strategi pemadaman.
- Menentukan letak cabang.
No.2 - Melayani mobil untuk buka tutup air.
No.3 - Mengoperasikan selang dari mobil ke no.4.
- Menyiapkan selang cadangan.
- Membantu no.5 mengoperasikan nozzle.
No.4 - Mengoperasikan selang dari no.3 ke cabang.
- Menyambung selang dari no.5 dan no.6 ke cabang.
- Membantu no.6 mengoperasikan nozzle.
No.5 - Mengoperasikan 1 selang dan 1 nozzle ke sektor kanan.
No.6 - Mengoperasikan 1 selang dan 1 nozzle ke sektor kiri.
FORMASI 4A
68.1/6
3/5
1
2
2
Suatu pelaksanaan pemadaman satu jalur dengan
2 nozzle menggunakan cabang dan penghisapan.
SUMBER AIR
4
FORMASI 4B
69.TERIMA KASIH
atas
Perhatiannya
“ Selamat Bertugas “
SEMOGA SUKSES